Tutorial CapCut Kali Ini Berisikan Panduan Cara Menyimpan dan Ekspor Project Editing di CapCut dengan Cepat
Bagi Anda yang sudah menyelesaikan proses editing video di CapCut, tahap terakhir yang tak kalah penting adalah mengekspor project agar bisa ditonton, dibagikan, atau diunggah ke platform seperti YouTube dan TikTok. Banyak pengguna baru sering kebingungan di bagian ini, terutama dalam memilih resolusi, bitrate, atau format video yang tepat. Padahal, tahap ekspor ini sangat menentukan kualitas akhir video Anda.
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk diketahui bahwa CapCut memiliki fitur penyimpanan otomatis. Jadi, Anda tidak perlu repot menekan tombol “Save” setiap kali selesai melakukan pengeditan. Setiap perubahan—entah itu pemotongan, penambahan efek, atau penyisipan musik—akan langsung tersimpan di sistem. Fitur ini sangat membantu, terutama bagi editor yang sering berpindah antarproject atau khawatir hasil editnya hilang karena lupa menyimpan.
- Buku SEO Terbaik
- Buku Rahasia Cara Buat Website Harga Jutaan
- Buku ChatGPT Untuk Digital Marketing
- Buku Google Ads Untuk Pemasar Digital
- Buku Filmora Solusi Belajar Editing Video
- Buku Editing Video di Andoid
Buku Bagus:
Nah, di panduan kali ini kita akan membahas cara mengekspor project video di CapCut, baik untuk pengguna versi gratis maupun versi Pro. Anda juga akan belajar cara memberi nama project, memilih resolusi terbaik, hingga mengatur bitrate agar hasil video tetap jernih tanpa membuat ukuran file terlalu besar.
- Mengelola Project Sebelum Mengekspor
Sebelum mengekspor video, pastikan Anda sudah memeriksa kembali hasil editing dan menata nama project agar mudah dikenali.
Untuk melakukannya, buka menu utama CapCut, lalu klik Back to Home Page. Di halaman ini, Anda akan melihat daftar project yang pernah dibuat. Tiap project biasanya diberi nama otomatis berupa angka berurutan.
Agar lebih mudah diingat, klik ikon titik tiga pada project tersebut dan pilih Rename. Masukkan nama yang sesuai, misalnya “Vlog Pantai” atau “Video TikTok Produk.” Setelah selesai, buka kembali project itu dengan klik dua kali agar masuk ke panel editing. Nama baru akan langsung muncul di bagian atas workspace.
Yang menarik, Anda tidak perlu menyimpan ulang setiap kali mengedit. CapCut akan menyimpannya secara otomatis. Jadi begitu Anda selesai menambahkan efek, memotong klip, atau menyesuaikan transisi, semua data akan tersimpan tanpa perlu tindakan tambahan.
- Langkah-Langkah Mengekspor Video di CapCut
Setelah project siap, masuk ke tahap ekspor. Di versi CapCut Pro, fitur ekspor lebih lengkap, tetapi pengguna versi gratis tetap bisa mengekspor tanpa watermark asalkan sudah login ke akun CapCut mereka.
Berikut langkah-langkahnya:
- Klik tombol Export di bagian atas layar.
- Tentukan nama file sesuai keinginan Anda—nama ini akan menjadi nama file video hasil ekspor.
- Pilih lokasi penyimpanan di kolom Export To, misalnya folder “Video Editing” atau “Project CapCut.”
- Atur resolusi video. Untuk pengguna versi gratis, biasanya hanya tersedia hingga 720p. Sedangkan versi Pro memungkinkan hingga resolusi 2K atau 4K.
- Pilih bitrate yang sesuai. Disarankan menggunakan pengaturan “Recommended” agar kualitas tetap bagus tanpa membuat ukuran file terlalu besar. Jika ingin hasil maksimal, pilih “Higher Bitrate,” tapi perlu diingat proses ekspor akan lebih lama dan ukuran file menjadi lebih besar.
- Pastikan Codec menggunakan H.264 dan format video adalah MP4, karena ini format paling kompatibel dengan berbagai platform.
- Untuk frame rate, gunakan 30 fps sebagai standar. Anda bisa menyesuaikannya ke 60 fps jika ingin tampilan video lebih halus.
CapCut juga menyediakan fitur tambahan seperti Optical Flow untuk pengguna Pro, yang dapat memperhalus gerakan antar frame sehingga video terlihat lebih mulus.
- Mengoptimalkan Resolusi dan Format Video
Kualitas hasil ekspor tergantung dari kombinasi resolusi, bitrate, dan frame rate. Untuk konten media sosial seperti TikTok, Instagram Reels, atau YouTube Shorts, resolusi 720p sudah sangat cukup. Bahkan untuk video pendek, 480p masih bisa digunakan tanpa mengorbankan tampilan secara signifikan.
Jika Anda ingin mengekspor ke format vertikal (9:16), tunggu proses generating hingga 100%. Setelah itu akan muncul opsi untuk mengonversi video ke versi vertikal. Fitur ini sangat membantu bagi kreator konten yang ingin langsung mengunggah hasilnya ke TikTok atau Instagram tanpa perlu reformat manual.
Ketika proses ekspor selesai, buka folder tempat Anda menyimpan project tersebut untuk melihat hasil akhirnya. Pastikan video berjalan lancar dan kualitasnya sesuai pengaturan yang Anda pilih. Jika ingin mengunggah ke TikTok, cukup login ke akun CapCut yang terhubung dengan TikTok, dan unggah langsung dari sana.
- Tips Profesional Saat Mengekspor Video di CapCut
- Gunakan nama file yang deskriptif agar mudah ditemukan di komputer.
- Jangan selalu memilih resolusi tertinggi; sesuaikan dengan kebutuhan platform.
- Pastikan perangkat Anda memiliki ruang penyimpanan yang cukup sebelum mengekspor.
- Jika video terasa berat atau proses ekspor lambat, tutup aplikasi lain untuk mempercepat rendering.
- Gunakan versi Pro jika Anda membutuhkan ekspor tanpa batas resolusi dan fitur tambahan seperti efek premium atau optical flow.
CapCut tidak hanya menawarkan kemudahan dalam proses editing, tetapi juga efisiensi dalam menyimpan dan mengekspor video. Dengan memahami setiap pengaturan sebelum ekspor, Anda bisa mendapatkan hasil akhir yang optimal—baik untuk proyek pribadi maupun profesional.
Butuh Hosting Murah?Dapatkan Paket Hosting Murah Untuk Kebutuhan Bisnis Online, Harga Mulai Dari RP. 100 RIBU per tahun [Hosting Murah]
Jasa Pembuatan Website Murah?Butuh Website? Dapatkan Paket Pembuatan Website Murah Harga Mulai Rp. 299 RIBU. Sudah Berpenglaman Sejak Tahun 2007, Dengan Jumlah Klien Dari Jakarta Hingga Papua [Web Design Murah]Related Posts via Categories












